KEGIATAN Listed all our awesome blog posts, hospital news!

Seorang PR Perlu Solutif dan Penuh Etika

Seorang PR Perlu Solutif dan Penuh Etika

Dewasa ini PR (Public Relation) semakin banyak digeluti. PR sangat dibutuhkan dalam suatu pemerintahan, organisasi, maupun komunitas. Kegiatannya pun semakin bervariasi, semisal protocol; media relation; employee communication; executive communication; speech writing; CSR; lobbying; crisis communication; issue management; dan social media.

Demikian disampaikan oleh Karlina Gusmarani, Humas LIPI dan Icon PR Indonesia 2017 dalam Kelas Komunitas bertajuk “Bagaimana seorang PR beraksi saat diuji dan menemukan solusi?” yang diadakan Padepokan ASA Wedomartani pada (20/3). Menurutnya, dewasa ini kegiatan PR sudah sedemikan rupa berkembang ke berbagai sektor.

Lebih lanjut, menurutnya, dalam PR seseorang sering dihadapkan dengan berbagai persoalan yang tak terduga dan bersifat kompleks. Apalagi kegiatannya berkaitan dengan publik. Maka untuk mengatasi hal tersebut, menurutnya ada empat langkah solutif yang bisa dicoba.

“Pertama, fact finding. Perlu mencari tahu lebih dalam apasih yang sebenarnya terjadi. Kedua, planning and programming. Kemudian merancang strategi, menyiapkan argumen-argumen, dan persiapan untuk aksi. Ketiga, action and communication. Melakukan aksi sesuai rancangan dengan mengkomunikasikan secara baik. Terakhir, evaluation. Berusaha tetap mengetahui kembali, melakukan analisis, dan menentukan perlu tetap lanjut atau tidak”, tuturnya.

Menurut Karlina, empat langkah tersebut penting untuk dilakukan. Karena bagaimanapun, PR bertanggungjawab atas kepercayaan publik. Artinya, tiap persoalan yang ada memang perlu diselesaikan secara cepat dan tepat. Persoalan yang ada perlu dikelola dan dikomunikasikan secara baik-baik.

“Maka penting PR juga memiliki ketrampilan-ketrampilan seperti strategic planning; leadership; analtic; crisis management; collaboration; relationship management; information and communication technology; adaptability; problem solving; information processing; communication skill; cultural competence; dan ethic”, tegasnya.

Senada dengan itu, Rafi Ratna Sari, Konsultan PR mengatakan bahwa “Dari berbagai ketrampilan tersebut, yang penting menjadi penekanan adalah ethic (etika). Karena PR tidak hanya dilihat dari lahirnya saja, tapi juga etika. Selain itu, etika juga akan mendorong PR untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang selaras dengan moral. Dan etika adalah kebiasaan yang harus terus dibangun”.

Terakhir, Ratna kembali menegaskan hal tersebut dengan quote dari Adam Grant, yaitu “The world is full of leaders with strong opinions and weak values. What if we strive for the opposite: strong values and weak opinions? Integrity depends on being consistent in your principles. Progress depends on being flexible in your policies”.

Tweet Like Share Share Pin it Email
Loading...

What others say about “Seorang PR Perlu Solutif dan Penuh Etika” ? (0 Comments)

Leave a Comment


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.